Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kakak
8
Suka
5,674
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Gadis itu meneleponku. Katanya, "Tolong! Kakak! Aku terjebak. Apinya udah sampai lantai dua. Kakak!"

Aku keluar dengan tergopoh-gopoh. Langkahku goyah, menahan pusing dan mual karena panik. Di belakang rumah, seingatku ada kolam renang dan taman bermain penuh ayunan dari ban bekas.

Jadi, kubilang, "Naik ke lantai paling atas! Di sana, ada jendela besar. Keluar dari sana! Lompat ke kolam belakang!"

Aku mencari-cari kunci mobil di nakas, menyalakan lampu di sebelah kiri tongkat satpam, lalu mengambil ponsel lama.

Polisi! Atau pemadam kebakaran?

Kuputuskan untuk menghubungi keduanya saat gadis itu berteriak, "Kakak, lantai dua penuh api. Tangga ke lantai empat terhalang lemari. Kemarin nggak ada lemari di situ."

"Dorong lemarinya!" seruku sambil memundurkan mobil dengan tergesa-gesa. Halaman ini tidak segelap biasanya, tapi tetap saja mobilku menabrak tiang dan beberapa tanaman.

Gadis itu berkata lagi beberapa menit kemudian, "Lemarinya udah didorong. Aku ada di lantai empat. Kakak udah sampai mana?"

"Oke, naik ke lantai lima! Kakak mau berangkat."

Terdengar bunyi samar dari balik telepon, seolah sesuatu membentur sesuatu. Kayu menabrak besi. Seseorang mungkin terjatuh. Gadis itu berteriak.

Aku berusaha mengabaikannya. Dengan sedikit gugup, kusingkirkan ponselku yang satunya lagi, berharap para pemadam atau polisi atau siapalah bisa sampai ke rumah itu lebih dulu.

"Kakak!"

Mobilku menabrak pembatas jalan. Tanganku mendadak kebas begitu saja.

"Kapan Kakak sampai? Panas. Aku nggak bisa dengar apa-apa selain barang jatuh sama api."

"Tunggu—"

"Apa? Apa? Kakak bilang apa? Aku jatuh dari tangga, Kak. Tangganya licin. Basah. M-minyak? Sekarang tangganya udah kena api. Kakak, selain jendela, ada cara lain bu—"

Lalu sambungan terputus.

Detak jantungku seakan ikut berhenti, tapi kemudian ... perlahan sesuatu kelihatan lebih baik. Semua akan kembali seperti semula.

Yah. Meski tiang di belakangku roboh, ban ayunan menggelinding ke kolam, dan teriakan gadis itu seolah tertahan di udara ... semua sudah selesai. Kutatap pos sekuriti untuk terakhir kali, kemudian halaman belakang yang menyala terang karena api. Ketika akhirnya terdengar bunyi sirene, kubuang ponsel lamaku dan beberapa botol berisi bahan bakar, lalu aku melaju pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Apa sebenarnya kakak yang membakar bangunan itu??
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Kakak
Rimadian
Novel
TRIAD
DENI WIJAYA
Novel
OUROBOROS
Kandil Sukma Ayu
Flash
Chaos
Varenyni
Flash
Bronze
Kampung Kelahiran
Farida Zulkaidah Pane
Komik
Kanin
ara
Novel
Bronze
The Rogue
IyoniAe
Novel
Bronze
THE VIRUS || vol. 1
Deeta Pratiwi
Novel
Metamorfosa Dewa
A. Pradipta
Flash
Temuan, ambil atau tinggalkan?
Rizal Syaiful Hidayat
Novel
Gold
Ve
Noura Publishing
Novel
Perempuan yang Menari dengan Kepala Tertikam
Katarina Retno Triwidayati
Flash
Menyetir
Irma Susanti Irsyadi
Novel
Bronze
AIMER - Emergence of New Hero
Hazsef
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu
Rekomendasi
Flash
Kakak
Rimadian
Flash
Dia Seharusnya Mau Melihatku
Rimadian
Flash
Monster-Monster di Jendela
Rimadian
Flash
Aku, Dia, dan Benda-Benda yang Bisa Berbicara
Rimadian
Flash
Kami, Kumpulan Tidak Normal
Rimadian
Flash
Satu Lembar Kertas
Rimadian