Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kakak
8
Suka
5,446
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Gadis itu meneleponku. Katanya, "Tolong! Kakak! Aku terjebak. Apinya udah sampai lantai dua. Kakak!"

Aku keluar dengan tergopoh-gopoh. Langkahku goyah, menahan pusing dan mual karena panik. Di belakang rumah, seingatku ada kolam renang dan taman bermain penuh ayunan dari ban bekas.

Jadi, kubilang, "Naik ke lantai paling atas! Di sana, ada jendela besar. Keluar dari sana! Lompat ke kolam belakang!"

Aku mencari-cari kunci mobil di nakas, menyalakan lampu di sebelah kiri tongkat satpam, lalu mengambil ponsel lama.

Polisi! Atau pemadam kebakaran?

Kuputuskan untuk menghubungi keduanya saat gadis itu berteriak, "Kakak, lantai dua penuh api. Tangga ke lantai empat terhalang lemari. Kemarin nggak ada lemari di situ."

"Dorong lemarinya!" seruku sambil memundurkan mobil dengan tergesa-gesa. Halaman ini tidak segelap biasanya, tapi tetap saja mobilku menabrak tiang dan beberapa tanaman.

Gadis itu berkata lagi beberapa menit kemudian, "Lemarinya udah didorong. Aku ada di lantai empat. Kakak udah sampai mana?"

"Oke, naik ke lantai lima! Kakak mau berangkat."

Terdengar bunyi samar dari balik telepon, seolah sesuatu membentur sesuatu. Kayu menabrak besi. Seseorang mungkin terjatuh. Gadis itu berteriak.

Aku berusaha mengabaikannya. Dengan sedikit gugup, kusingkirkan ponselku yang satunya lagi, berharap para pemadam atau polisi atau siapalah bisa sampai ke rumah itu lebih dulu.

"Kakak!"

Mobilku menabrak pembatas jalan. Tanganku mendadak kebas begitu saja.

"Kapan Kakak sampai? Panas. Aku nggak bisa dengar apa-apa selain barang jatuh sama api."

"Tunggu—"

"Apa? Apa? Kakak bilang apa? Aku jatuh dari tangga, Kak. Tangganya licin. Basah. M-minyak? Sekarang tangganya udah kena api. Kakak, selain jendela, ada cara lain bu—"

Lalu sambungan terputus.

Detak jantungku seakan ikut berhenti, tapi kemudian ... perlahan sesuatu kelihatan lebih baik. Semua akan kembali seperti semula.

Yah. Meski tiang di belakangku roboh, ban ayunan menggelinding ke kolam, dan teriakan gadis itu seolah tertahan di udara ... semua sudah selesai. Kutatap pos sekuriti untuk terakhir kali, kemudian halaman belakang yang menyala terang karena api. Ketika akhirnya terdengar bunyi sirene, kubuang ponsel lamaku dan beberapa botol berisi bahan bakar, lalu aku melaju pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Apa sebenarnya kakak yang membakar bangunan itu??
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Kakak
Rimadian
Novel
The Silent Gods of Srivijaya
Endri Irfanie
Novel
Kutukan Pandora
Mya Veronica
Cerpen
Andai Saja Aku Acuh
Diano Eko
Novel
Sang Pemangsa di Gunung Lawu
Xie Nur
Novel
Gold
The Good Neighbor
Noura Publishing
Flash
Headline
Utep Sutiana
Novel
Obsesi
Hakim Irham
Novel
Gold
Ve
Noura Publishing
Novel
Bronze
IGNORAMUS
Sheryl Audrey
Novel
Mencari Kucing Dio
Nur Afriyanti
Novel
Bronze
Lorong
Febe Rosa Oktriviana
Novel
Bronze
Pramuria (Waitress)
Awang Nurhakim
Flash
Bad Innocent Girl
Sathya Vahini
Novel
Dark Narrow
Rexa Strudel
Rekomendasi
Flash
Kakak
Rimadian
Flash
Dia Seharusnya Mau Melihatku
Rimadian
Flash
Kami, Kumpulan Tidak Normal
Rimadian
Flash
Monster-Monster di Jendela
Rimadian
Flash
Satu Lembar Kertas
Rimadian
Flash
Aku, Dia, dan Benda-Benda yang Bisa Berbicara
Rimadian