Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pacar Bohongan
4
Suka
5,881
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sebelum pukul 4 sore, aku dan Yukiko sudah berada di halaman belakang Rumah Singgah Pantura milik Pak Kul. Dinamakan rumah singgah karena tarif homestay di sini cukup murah.

Saat Pak Kul menyadari keberadaanku, dia berkata girang, "Mas Erick kembali lagi! Senang sekali bisa bertemu lagi."

"Saya juga senang bisa bertemu Pak Kul lagi," kataku, sambil mengucapkan salam dan menjabat tangannya.

Aku lega karena Pak Kul ada di homestay, mengingat kunjungan kali ini tanpa pemberitahuan, sehingga aku dan Yukiko tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan kunci kamar dan menaruh barang-barang kami.

"Ini pacar Mas Erick?" Pak Kul langsung bertanya begitu melihat Yukiko yang memasang senyum termanisnya.

"Iya, Pak Kul." Aku berbohong, soalnya males banget kalau terus ditanya 'mana pacarnya?' sama Pak Kul. Tidak hanya karena sering ditanya, bahkan Pak Kul sering meledekku karena statusku yang masih jomblo.

"Wah... cantiknya. Orang mana, Mbak?" tanya Pak Kul kepada Yukiko menggunakan bahasa Indonesia.

"...." Yukiko hanya menggeleng dan tersenyum karena tidak mengerti apa yang Pak Kul bicarakan.

Aku tersenyum kaku. "Dia orang Jepang, Pak Kul, tidak bisa bahasa Indonesia.

"Kalau begitu, silakan makan dulu. Setelah itu baru jalan-jalan ke pantai." Istri Pak Kul yang sedang menjemur pakaian di ujung halaman parkir tiba-tiba ikutan nimbrung.

"Terima kasih, Ibu." Aku tersenyum hangat sambil menundukkan badan.

Akhirnya, sepasang kekasih bohongan dan keluarga Pak Kul berkumpul dan makan bersama di gazebo. Bahan obrolan kami seputar kedekatanku dengan Yukiko; bagaimana awal pertemuan kami, rencana ke depan, setelah menikah ingin hidup di Jepang atau Indonesia—semuanya ditanya dengan sangat detail. Untung saja aku pintar bersandiwara dan membuat Yukiko mengikuti semua perintahku. Pak Kul dan keluarganya sangat penasaran dengan Yukiko. Namun, karena aku tidak begitu mengenal cewek Jepang itu, aku pun hanya mengatakan seperlunya, yang penting keluarga Pak Kul merasa puas.

Untung saja kunjunganku yang ke tujuh di Karimunjawa ini bersama seorang cewek. Kalau aku datang sendirian lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, entah apa yang akan terjadi padaku.

Aku tidak keberatan dan cuma mengatakan, "Mohon doanya saja."

"Iya, pasti. Semoga semuanya berjalan lancar sampai ke pelaminan, ya." Pak Kul sekeluarga berdecak kagum dan terus memberikan motivasi untuk menjalani kehidupan rumah tangga islami pada hubunganku dengan Yukiko.

Dia juga bertanya soal Jepang kepada Yukiko melaluiku. Apa yang membuat Yukiko tertarik dengan Indonesia dan aku, lalu pertanyaan-pertanyaan tidak penting lainnya. Selama setengah jam lamanya Pak Kul terus menyumbar seenaknya, tanpa memedulikanku yang mulai jengkel.

Aku masih menghadapinya dengan sopan, namun aku juga memikirkan sebenarnya bagaimana hubunganku dengan seorang Yukiko. Tidak mirip dengan hubungan sebagai teman, tapi juga bukan kekasih. Sebelum aku berhasil mendapatkan jawabannya, ada beberapa orang yang datang sambil mengendarai motor. Mereka memarkir motornya di ujung halaman belakang yang menjorok ke tepi pantai.

"Ada tamu, Pak Kul," kataku, merasa lega karena segera terbebas dari serangan pertanyaan bertubi-tubi yang Pak Kul lontarkan padaku.

"Haduh, datang di saat yang tidak tepat," keluhnya, lalu meminta maaf dan berkata, "Saya ke sana dulu ya, Mas… Mbak."

"Silakan, Pak Kul."

Setelah Pak Kul dan istrinya meninggalkan kami, aku mengajak Yukiko berkeliling menggunakan perahu kecil menuju pesisir Pantai Ujung Gelam.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish
Novel
Bronze
Heart Calling (Serah Attona)
Ruceh Simanjuntak
Novel
Jangan Jatuh Terlalu Dalam
kingsleigh
Novel
Gold
PBC Best Teacher Ever
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Surat Cinta yang Terbaca(Novel)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Bus Kota Warna Merah (Cerpen Pilihan Editor#1)
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
Malam Pertama
Muhammad Adli Zulkifli
Novel
Kilatan Api di Langit Biru
Hargo Trapsilo
Novel
Family Bound
Didik Suharsono
Novel
Rara
Hai Ra
Flash
Masih Menanti
Iena_Mansur
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Anis Maryani
Novel
Ada Cerita di Sekolah
Awal Try Surya
Flash
PEWARIS ABIRAMA
M Fadly Hasibuan
Flash
Bronze
MENANTI
Lirin Kartini
Rekomendasi
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish
Flash
Teman Kampret!
Luca Scofish
Novel
Dragon Eagle
Luca Scofish
Flash
Godain Murid Baru
Luca Scofish
Flash
Big Match!!!
Luca Scofish
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Flash
Dokter Spesialis Kandungan
Luca Scofish
Flash
Curahan Hati Penulis Gagal
Luca Scofish
Flash
Guru Killer
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Mbak Yang Ketemu Kemarin
Luca Scofish
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Flash
Monopoli
Luca Scofish
Flash
Dream
Luca Scofish