Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Suatu malam sambil melihat rasi bintang di tepi pantai, aku menelepon gadis Jepang yang kusukai, setelah satu tahun lebih kami tidak bertemu.
"Yukiko apa kabar?"
"Baik."
"Syukurlah, aku senang mendengarnya. Kalau begitu, Yukiko jaga diri baik-baik, ya. Jangan lembur terus, jangan mikir yang berat-berat dulu, pokoknya jaga kesehatan biar imunnya kuat."
"Ya."
"Sepertinya tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi. Kalau begitu, jaga dirimu baik-baik."
"Oke."
Setelah perbincangan berakhir, aku tidak memiliki keberanian untuk menyapa gadis jelmaan Megan Fox yang pernah bertemu denganku di Pulau Flores itu.
Lalu, aku mengaktifkan mode "mengulur tali pancing untuk mencari ikan di dasar laut".
Akhirnya, selama berbulan-bulan aku mengacuhkan Yukiko, sama sekali tidak menghubunginya lagi, dan dia pun juga tidak menghubungiku. Padahal aku hanya berniat ingin 'mengulur tali pancing untuk mencari ikan di dasar laut' selama beberapa waktu, tapi aku malah kebablasan dan menemukan keceriaan baru saat mencari ikan yang ada di dasar laut itu.
Kemudian, setelah sekian lama aku menghilang, tiba-tiba Yukiko mengomentari Instastory-ku waktu berkemah di Bukit Cinta Labuhan Bajo, Flores.
yuki_travelbeautylife: Rick, bagaimana kabarmu?
ericktristan: Menyedihkan. Aku berniat melompat dari bukit ini dan berharap tubuhku dimakan ikan paus.
yuki_travelbeautylife: Hahaha, kau sangat lucu, Rick.
ericktristan: Eh? Kau jahat sekali, Yukiko. Kenapa kau senang jika aku mati dimakan ikan paus?
yuki_travelbeautylife: Hahaha, aku tidak bermaksud begitu, Rick.
ericktristan: Huh, dasar!
yuki_travelbeautylife: Bulan depan, Rick.
ericktristan: ???
yuki_travelbeautylife: Bulan depan, aku akan travelling ke Indonesia lagi.
ericktristan: Yukiko serius?
yuki_travelbeautylife: Iya.
ericktristan: Memangnya Yukiko mau travelling ke mana kali ini?
yuki_travelbeautylife: Ke mana aja, Rick, asal bersamamu.
Saking terkejutnya, aku tidak mampu membalas chat terakhir dari Yukiko itu.
Aku senang sekali, lalu membuka profil Instagram Yukiko dan memandangi wajah cantiknya saat tersenyum, tanpa bisa menghentikan debaran yang kurasakan. Sambil merasakan kata-kata itu meresap ke dasar kepala, aku menutup mata, dan membayangkan pertemuan pertamaku dengannya. Hatiku yang sedang kacau balau karena patah hati dan sibuk menulis novel tiba-tiba dibombardir panah-panah asmara dari negeri sakura nun jauh di sana. Karena senang, hatiku sampai berdesir-desir, bahkan bulu kudukku juga ikut merinding.
Pertama, saat chatting Yukiko tertawa—hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Lalu, dia juga menyebut namaku. Dan yang terakhir, secara tidak langsung dia sudah….
Waktu itu aku pernah bercerita tentang strategi 'mengulur tali pancing untuk mencari ikan di dasar laut'.
Jika kau bisa memahaminya dengan baik, tentu kau akan tahu bagaimana harus bertindak setelah ikan yang kau lepas itu tiba-tiba datang lagi.
Sekarang, kendali permainan ada padamu. Kau menginginkan ikan itu atau justru kau sudah jatuh hati kepada ikan-ikan yang lebih indah di dasar lautan.
Cinta bagaikan sebuah petualangan. Jika cinta itu berakhir, petualangan baru siap dimulai lagi. Tidak peduli petualangan baru itu akan berakhir indah atau tragis, kita harus tetap berpetualang, bahkan jika kita sudah menemukan cinta sejati kita. Rasa-rasanya petualangan adalah penawar patah hati yang paling mujarab. Bahagialah mereka yang menyadarinya.
Yukiko yang mulai melebur dalam ingatan, seperti wangi bunga mawar yang mengering, kini kembali mengetuk pintu hatiku. Karena aku masih jatuh hati pada bidadari Jepang itu, jadi aku menyambutnya dengan penuh cinta.