Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Chaos
6
Suka
5,790
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kuharap ini hanya mimpi.

Aku terbangun dengan napas terengah-engah. Badanku dibanjiri peluh.

Arrrgghhh!

Suara geraman terdengar dari luar kamarku. Suara itu mirip suara binatang, tetapi kalau didengarkan dengan saksama, suara itu mirip zombi. Sama seperti film yang kutonton tadi.

Aku keluar kamar saat mendengar suara keributan di luar, seperti barang-barang dapur yang dilempar.

Aku menoleh ke samping saat mendengar derap langkah kaki yang semakin cepat, disusul suara geraman.

Aku melototkan mata saat melihat sosok adikku berubah menjadi makhluk lain.

"Zombi?"

Wajah adikku dipenuhi bercak darah dan borok, kulitnya berubah warna menjadi kehijauan. Kakinya bengkok sehingga dia kesulitan berjalan, tangannya memuntir ke belakang kepala. Ia tampak mengerikan.

Aku berlari saat dia mengejarku. Aku sangat ketakutan apalagi membayangkan diriku menjadi seperti itu.

Aku mengedor-ngedor pintu kamar orang tuaku, berharap mereka baik-baik saja.

Namun yang kutemukan adalah sesuatu yang buruk.

Orang tuaku menjadi seperti adikku. Saat mereka melihatku yang ketakutan, mereka cepat-cepat mengejarku dengan langkah terseok-seok, tetapi cepat.

Aku berlari menuju pintu dan mencoba keluar. Seluruh anggota keluargaku kini berubah, sesuatu telah menginfeksi mereka.

"Tolong!" teriakku sembari mencoba membuka pintu rumah.

Aku harus bisa keluar rumah agar selamat, aku tidak ingin mati mengenaskan di dalam rumahku dalam keadaan terinfeksi dan menjadi monster.

Brak!

Pintu berhasil terbuka, aku buru-buru keluar rumah.

Aku melototkan mata saat melihat lingkungan sekitar.

Keadaan sekitar buruk, banyak mayat tergeletak di jalanan, mobil dan motor saling tabrak hingga menyebabkan kebakaran, asap membubung tinggi

"Ya tuhan. Ada apa ini?" gumamku. "Kacau sekali."

Salah satu rumah mewah yang sebagian besar bangunannya dari kaca itu pecah, membuat berpuluh-puluh manusia yang terinfeksi itu keluar.

Mereka menggeram dan melihatku.

"Sial!"

Aku berlari saat segerombolan zombi itu mengejarku seperti orang kelaparan.

Napasku terengah-engah. Aku tidak kuat lagi berlari.

Aku terjerembab di tanah karena merasa ada yang menjegal kakiku, atau mungkin ada yang sengaja memeganginya.

Aku menoleh.

Tangan keriput kehijauan itu memegang kakiku, mengcengkeramnya erat. Aku berusaha melepaskan cengkeraman itu, tetapi tenaga zombi itu lebih besar.

Kesialanku bertambah saat segerombol zombi yang menjegarku tadi kini tahu keberadaanku.

Mereka menyerangku, walau aku sudah berusaha memberontak.

"Ayah, Ibu, maafkan aku," gumamku sebelum salah satu dari mereka menggigitku.

Aku sudah terinfeksi.

Selamat tinggal dunia.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Chaos
Varenyni
Novel
Gold
Suicide Knot
Noura Publishing
Novel
Unfinished Business
Devita Lomena
Novel
Bronze
Mie Di Bulan Mei
Bakasai
Novel
Gold
Angels and Demons (Republish)
Mizan Publishing
Skrip Film
Delta 08 : Resurrection
Rizqi Mochamad Saputra
Novel
Bronze
DEBAT
Bakasai
Novel
Bronze
SOKA: Air Mata Api
Agung Wahyu Prayitno
Novel
Bronze
Saat Reuni Usai
Erva Eriyanti
Novel
DJAHOEL
Hendra Wiguna
Novel
Gold
In A Dark, Dark Wood (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
The Guesthouse
Panji Pratama
Flash
Bronze
Kamar Maut
Abdi Husairi Nasution
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Novel
Bronze
Creation
Ahmad jimi
Rekomendasi
Flash
Chaos
Varenyni
Novel
Tyaz Gamma
Varenyni
Novel
Bronze
After Ecstasy
Varenyni
Flash
Sweet Rendezvous
Varenyni
Cerpen
Last Sunday
Varenyni
Cerpen
Paradoks
Varenyni
Cerpen
Suatu Hari di Bulan Juli
Varenyni
Flash
Lima Permintaan
Varenyni
Novel
Bronze
Euforia
Varenyni
Cerpen
Lucid Dream
Varenyni
Flash
Bingkisan Hitam
Varenyni
Novel
Bronze
Penjelajah Waktu
Varenyni
Novel
Farel's Side
Varenyni