Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
SETENGAH PRIA SETENGAH WANITA
9
Suka
21,167
Dibaca

Merantau ke ibu kota adalah sebuah pilihan. Itulah yang sedang dilakoni oleh Rustam meski hanya berbekal ijazah tamatan SMP.

Kehidupan yang sulit dan tanpa kompromi, membuatnya harus rela menjalani apapun demi sesuap nasi. Meski harus menjadi waria yang setiap malam mangkal di terminal. Menjadi manusia jadi-jadian, pria bukan wanita bukan adalah sebuah pilihan seperti telur mata sapi. Alih-alih menjadi orang kaya, punya istri cantik, mobil mewah dan apartemen, kini Rustam harus menerima kenyataan pahit.

Terminal bus antar kota wilayah Senen, setiap malam semarak oleh berkeliarannya 'kupu-kupu' dari spesies runyam. Untuk itulah beberapa kali petugas penertiban umum di DKI Jakarta melakukan razia waria dan para pekerja seks komersial tentunya.

Dan pada malam jumat itu, kembali petugas penertiban menyisir trotoar sepanjang kompleks terminal, tempat para 'kupu-kupu' biasa bercengkrama sembari menanti pelanggan.

Setiap kali melihat mobil petugas, para 'kupu-kupu' itu akan terbang terbirit-birit mencari keselamatan, tak terkecuali Rustam. Ada yang larimembaur dengan para pedagang sambil berlagak menjaga warung, ada juga yang menyelinap ke kalangan tukang becak dan ojek, ada pula yang nyebur ke selokan, bahkan ada yang nekat lari menyusup ke semak-semak yang gelap.

Di antara para petugas, Pak Purwanto memang yang paling sering sukses menangkap 'kupu-kupu'. Tetapi malam itu dia baru mendapat satu orang untuk digiring ke mobil petugas. Buru-buru sang 'kupu-kupu' dipersilahkan naik ke mobil, karena Pak Purwanto kebetulan sedang tidak kuasa untuk menahan 'pipis'. Sialnya, si waria itu, yang melihat kesempatan terbuka langsung kabur.

Daripada pusing memikirkan tangkapan yang lolos, dia bergegas ke semak untuk buang air kecil. Namun apa yang terjadi, baru saja selesai buang air kecil, terdengar suara pekikan dari dalam semak.

"Tolong.. tolong... ampun pak, saya menyerah!" teriak Rustam dengan rambut dan baju basah kuyub.

Pak Purwanto buru-buru mengatupkan ristleting dan berdiri terperangah.

"Lho, kamu kan yang tadi kutangkap tapi kabur itu ya... !" serunya.

Kali ini Rustam tak berkutik dan tak berani kabur lagi. Mungkin malam jumat ini adalah malam yang naas bagi Rustam, harus rela mandi dengan air keramat.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (5)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Semuanya Asumsimu
Muhammad Ridhoi
Flash
SETENGAH PRIA SETENGAH WANITA
DENI WIJAYA
Flash
Sang Pengasuh
SURIYANA
Cerpen
Bronze
Lebih Pedih dari yang Pedih
Habel Rajavani
Novel
Ephemeral
Nurul faizah
Novel
Seandainya Waktu Bisa Berputar
Rika Kurnia
Skrip Film
Karena darah kita sama, Allaniseiza
ryunee samaya
Flash
Sang Penyemir Sepatu
Fitri F. Layla
Flash
Pahlawan Asap
Aisyah KW
Novel
Baihaqqi; Guru Honorer
Bai Ruindra
Flash
Bronze
Si Gadis Berkucir Satu
Andriyana
Novel
Gold
Turtles All The Way Down
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Stigma
Ratihcntiia
Novel
The Diary of The Unlucky Boy : B-Side
Jaydee
Novel
H-365
Ludiamanta
Rekomendasi
Flash
SETENGAH PRIA SETENGAH WANITA
DENI WIJAYA
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Skrip Film
Romeo Bukan Anak Jalanan
DENI WIJAYA
Flash
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Novel
Cinta Yang Dirindukan Surga
DENI WIJAYA
Flash
SRIGALA IBUKOTA
DENI WIJAYA
Flash
TUAN HAJI MURAD
DENI WIJAYA
Flash
CATATAN JURNALIS DARI KAMBOJA
DENI WIJAYA
Flash
50 RIYAL
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
9 SKALA RICHTER
DENI WIJAYA
Cerpen
Cintaku Di Kampus Biru '97
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Saksi Terakhir
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
PERANG SUDAH BERAKHIR
DENI WIJAYA
Cerpen
Surat Kecil Dari Kamboja
DENI WIJAYA
Novel
Menunggu Senja di Jembatan Semanggi
DENI WIJAYA