Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kupikir itu cinta
13
Suka
14,157
Dibaca

Semua berawal saat aku mengaggumi teman kuliahku, Ramdan namanya. Ya, sudah tiga tahun aku menaruh rasa padanya. Bagaimanapun aku harus berpura-pura bersikap biasa saat berbicara dengannya, padahal rasanya seperti disambar petir dan membuat hati berdebar-debar lebih kencang dari biasanya.

Suatu hari aku sedang duduk di taman kampus sekadar duduk santai sambil menegak minuman es teh yang tadi kubeli. Tiba-tiba saja Ramdan menghampiriku dan duduk di sebelahku. Rasa grogi mulai menyerang, rasanya jantung akan copot. Tetapi , bagaimanapun aku harus tetap biasa saat di hadapannya.

“Ada apa, Ndan?” tanyaku pada Ramdan.

“Kamu semester ini udah ambil skripsi, Re? ”

Aku hanya mengangguk. “Udah, Ndan.”

“Sama, lah. Dosen pembimbingmu siapa?” tanya Ramdan lagi. 

“Bu Farida.”

“Sama, dong. Besok kalau bimbingan bareng, ya, Re?”

Spontan ajakan Ramdan untuk bimbingan bersama membuatku melayang tinggi. Duh, jadi gede rasa. Lagi-lagi aku hanya mengangguk sambil tersenyum tidak jelas. 

 Tanpa aku sadari, temanku Ratna menghampiri dan mengagetkanku. Seketika jantungku rasanya mau copot. 

“Pacaran di sini rupanya,” ledek Ratna, spontan membuat tanganku menaboknya. Raut muka Ratna berubah menjadi merah karena mungkin aku menabok tangannya terlalu keras. Ratna memang orangnya suka asal kalau berbicara. Ya, di lain sisi ada yang kutakutkan jika Ratna keceplosan bilang pada Ramdan kalau aku suka sama dia. Brabe, dan tamatlah riwayatku.

“Ngasal aja kalau ngomong, orang aku baru bicarain masalah skripsi,” jawabku dengan nada tinggi.

“Ehem …, Rere ngambek.” Ratna mendehem ke arahku sambil menjulurkan lidahnya. Menyebalkan sekali. Rasanya ingin sekali aku menjitaknya, tapi niat tersebut aku urungkan karena ada Ramdan.

Aku hanya terdiam, malas menaggapi tingkah Ratna yang menyebalkan itu. 

***

Semenjak saat itu, aku dan Ramdan sering bimbingan bersama, kami semakin dekat. Ya seperti hari ini, kami menemui Bu Farida yang sudah menunggu di ruangan. Aku dan Ramdan lalu menyodorkan kertas skripsi kami yang langsung dikoreksi Bu Farida.

“Sudah saya cek. Saya rasa kalian bisa langsung sidang,” ucap Bu Farida.

Aku dan Ramdan saling pandang. Ada senyuman di wajahnya. Duh, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.

Setelah urusan kami selesai, kami keluar dari ruangan. Tiba-tiba, Ramdan memegang tanganku dengan erat. Tadi malam aku mimpi apa, sih?

“Re, terima kasih ya selama ini kamu sudah mau bareng bimbingan bareng sama aku, ngerjain skripsi bareng aku,” ucapnya. 

Dengan wajah malu-malu aku menjawab,”Iya, Ramdan. Aku juga seneng bisa sama-sama terus sama kamu.”

“Sayang.” Sebuah suara perempuan menghampiri kami. Siapa dia? Perasaanku mulai tidak enak. 

“Hai, Sayang,” jawab Ramdan.

Hah? Ramdan panggil dia sayang? Tandanya?

“Kenalin ini pacarku namanya Nia,” ucap Ramdan.

Hatiku rasanya seperti disambar petir di siang bolong. Jadi , selama ini Ramdan hanya memanfaatkanku saja?

Aku berusaha tersenyum meskipun hatiku rasanya sakit bukan main.

“Aku Rere, teman Ramdan,” jawabku.

Ramdan dan perempuan bernama Nia berpamitan dari hadapanku. Hatiku miris. Mungkin benar, aku terlalu gede rasa menanggapi perhatian Ramdan selama ini, yang ternyata sudah punya pacar. Duh malunya aku, apa yang aku katakanan pada Ratna, pasti dia akan mengejekku habis-habisan.

“Jangan ge-er makanya” ucap Ratna yang langsung mengagetkanku.

Aku meringis malu. “Sial banget, sih. Aku yang berjuang, yang dapati dia orang lain.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Elang Angkasa: Perang Tahta
Kingdenie
Flash
Kupikir itu cinta
winda nurdiana
Cerpen
Bronze
Error 404, Identity Not Found
Desy Cichika
Novel
Fallin' Love
Mokaaull
Novel
Sepasang Es Krim
Hizbul Ridho
Skrip Film
Cinta 5 Rasa
Christaline Putri Joeane
Flash
Simpang
iam_light.blue
Flash
STORY OF GERBERA
lidia afrianti
Novel
Bronze
Persepsi
Pachira
Novel
Bronze
Sebuah Pengorbanan Sederhana
Yalie Airy
Novel
Dio itu namaku
Abdul fahmi
Novel
Prince of Avilla : I Could Have Anything But You
Komorebi
Novel
Kontrakan Cinta : Rian dan Bayu
Tara Joo
Flash
Bronze
Suara Lintas Generasi
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
Kamulah Orangnya
Dewi Fortuna
Rekomendasi
Flash
Kupikir itu cinta
winda nurdiana
Skrip Film
Dendam kesumat(Skrip Film)
winda nurdiana
Flash
Aku, Kamu dan Seporsi Mi Ayam
winda nurdiana
Novel
Bronze
Mahasiswa di balik layar
winda nurdiana
Flash
Ramalan Kematian
winda nurdiana
Flash
Anona
winda nurdiana
Novel
Ibuku sayang, Ibuku malang
winda nurdiana
Flash
Cottage Florist
winda nurdiana
Novel
Misteri Kematian Beno
winda nurdiana
Novel
Sahabat Semati
winda nurdiana
Novel
Dendam kesumat
winda nurdiana
Flash
The Darkness
winda nurdiana
Novel
Miss primadona
winda nurdiana
Flash
Masih Adakah Maaf Untukku
winda nurdiana
Novel
Mbak Yuna
winda nurdiana