Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kita bercerai saja, saya sudah muak dengan semua ini.
Setelah itu kedua orang tuaku saling membenci, bahkan tidak hanya mereka tapi keluarga besar mereka pun ikut saling membenci.
Namaku Ryan, aku seorang pelajar SMP yang cukup memiliki perasaan kuat. Ayah dan Ibuku bercerai sekitar 5 tahun yang lalu.
Kini mereka berdua telah memiliki keluarga masing masing dengan pasangan yang baru.
Aku tinggal dengan Ibu, dia kembali menikah setelah 1 tahun bercerai. Sejak awal bercerai aku mulai merasa asing dengan orang terdekat, baik itu keluarga Ayah maupun keluarga Ibu. Aku merasa telah menjadi beban dikeluarga mereka sehingga mereka berpisah seperti sekarang.
Tidak lama setelah menikah Ayah dan Ibu juga memiliki buah hati mereka yang baru. Jujur aku merasa bingung harus senang karena memiliki adik baru atau sedih karena keberadaan ku semakin asing.
Kadang aku merasa dibenci oleh dua keluarga besar. Karena telah menjadi anak dari orang yang mereka benci.
Jika sedang berada di keluarga Ayah mereka sering kali mengobrol tentang Ibu dan menjelek jelekan nya.
Sebaliknya dikala sedang di keluarga Ibu mereka mengobrolkan tentang Ayah. Aku selalu diam pada saat mereka mengobrol, karena aku tak ingin menjelekan kedua orang tuaku sendiri.
Aku dan Ibuku pindah tidak jauh dari rumah yang dulu. Terkadang aku merasa tak semangat untuk melanjutkan kembali sekolah ku, karena penyemangat belajar ku adalah kedua orang tua. Namun kini mereka telah bercerai.
Di sekolah aku banyak melihat teman teman ku yang sering membicarakan kedua orang tua mereka, karena tidak mau mengikuti kemauan dirinya.
Di benak ku berkata mereka tidak menghargai sama sekali kedua orang tuanya, mereka tidak tau betapa senangnya masih mempunyai keluarga yang utuh tidak sepertiku.
Tiba tiba aku dipanggil ke ruang BK, entah apa yang telah kulakukan. Aku pun menuju kesana dan dipersilahkan masuk.
Disana ada Ibu Reni dan murid kelas lain yang bernama Raeni. Bu Reni mulai menjelaskan bahwa akhir akhir ini aku sering kali mendapat keluhan dari guru karena selalu telat mengerjakan PR.
Bu Reni pun memberitahu bahwa aku harus seperti Raeni yang selalu mengerjakan tugas lebih awal jadi dia tidak mendapatkan keluhan.
Aku mulai marah dan membela diri "aku tidak sama seperti Raeni dia memiliki keluarga yang utuh sedangkan kedua orang tua ku bercerai. Mana mungkin aku disamakan dengan orang seenak dirinya."
Raeni pun membalas perkataanku" hidup seseorang memang berbeda, memang keluargaku utuh namun bukan berarti keluarga ku tidak punya masalah dan hidup dengan bebas. Tiap keluarga memiliki kekurangan dan kelebihan nya masing masing. Kedua orang tua mu bercerai, meski sulit kamu harus tetap bersyukur dan semangat dalam belajar. Diluar sana bahkan ada yang telah ditinggal pergi oleh orang tuanya untuk selamanya.
Aku mulai sadar memang kedua orang tuaku bercerai, tapi aku harus tetap bersyukur karena mereka masih ada di dunia ini. Tak mengapa mereka memiliki keluarga yang baru mungkin ini takdir dari yang Maha Kuasa aku harus tetap bersyukur.
Aku harus mengambil sisi positifnya kini keluarga ku semakin banyak, jadi makin banyak juga orang yang menyanyangiku. Tak perlu berpikir buruk dan merasa menjadi orang yang dibenci, terus berbuat baik sehingga mereka baik padamu.