Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Buku Harian Nana
10
Suka
9,335
Dibaca

Sudah tiga hari semenjak Nana menghilang. Dan selama itu, hidupku terasa begitu hampa. Sudah kulakukan semua yang kubisa untuk menemukan istri tercintaku itu. Aku sudah melapor ke polisi, membuat pengumuman di media sosial dan beberapa portal berita. Namun, hingga detik ini, tetap saja belum membuahkan hasil.

Pagi ini aku melamun lagi, memikirkan tentang Nana. Tidak ada hal ganjal darinya selama tiga bulan kami bersama, semuanya tampak biasa saja. Setiap pagi, dia selalu membangunkanku dengan wajah cerianya. Lalu di setiap malam, dia selalu menulis sesuatu di buku hariannya. Tunggu, buku harian. Mungkin ada sesuatu di sana.

Aku mengambil buku kecil itu, lalu membaca-baca isinya. Tidak ada yang aneh, hanya cerita tentang keseharian Nana yang biasa, setidaknya sebelum kutemukan halaman yang disobek. Halaman terakhir setelah tulisan bertanggal tiga April; sehari sebelum dia menghilang.

Kubaca lagi tulisan itu, begini isinya:

Sabtu, 03 April. Hari ini cerah. Cahaya matahari yang masuk dari ventilasi atas pintu depan membuat bentuk yang lucu lagi di atas meja. Dari ketujuhnya, aku paling suka yang nomor tiga. Ada serangga malang yang bersembunyi. Kasihan, ya.

Awalnya aku tak mengerti maksudnya. Namun setelah membacanya berkali-kali, kutemukan beberapa rangkaian kata yang bisa jadi mempunyai arti khusus. Yang pertama adalah “bentuk yang lucu”. Ventilasi rumahku memang bentuknya lucu menurut Nana; seperti peluru, namun dua sisi bagian tengah berlekuk cekung.

Saat cahaya matahari memasuki rumah, aku menuju ruang depan. Tampak di atas meja bentukan cahaya dari ventilasi, dan setelah kuhitung, ada tujuh jumlahnya. Aku mengingat rangkaian kata berikutnya; “suka yang nomor tiga”. Asumsiku, itu berhubungan dengan kalimat setelahnya. Sigap aku mengecek sekitar meja, dan menemukan secarik kertas yang ditempel dengan selotip di bagian bawahnya. Ini dia!

Ada gambar kupu-kupu di situ, dan setelah lipatannya kubuka, inilah yang tertulis: Aku pergi mengejar kupu-kupu, menuju tempat yang pasti kamu tahu. Aku menunggumu. Kupu-kupu? Tempat yang kutahu? Dan lagi, Nana menungguku! Aku terduduk di sofa, menyandarkan badan yang lemas karena terlalu senang. Aku sangat tahu tempatnya, dan dua puluh menit setelahnya, aku sudah berada di sana.

Rumah kayu kecil—peninggalan orang tua Nana—berdiri di depanku. Terletak tak begitu jauh di dalam hutan, sekitaran rumah itu dipenuhi bunga, juga kupu-kupu yang beterbangan. Aku melangkah masuk.

“Nana!” panggilku sambil berlari kemudian memeluknya.

Dia bergeming.

Kulepas pelukan lalu memegang bahunya. “Syukurlah, kamu baik-baik aja.”

“Kenapa lama sekali?” balasnya lirih sebelum memelukku.

Namun dia bukan Nana, aku yakin. Nana tidak punya tahi lalat di punggungnya! Buru-buru aku melepas pelukan.

“Di mana Nana?!”

“Sayang.” Suaranya semakin lirih, kini dengan isakan. “Sadarlah.”

Tanpa mengacuhkan dia, kucengkeram bahunya kuat-kuat. “Cepat katakan, di mana Nana?”

Perlahan isakannya berubah jadi tangisan. “Ikut aku.”

Dia menuntunku ke halaman belakang. Di sana, terlihatlah sebuah makam bertuliskan: Nana Chyntia. Berlututlah aku saat itu juga, tak dapat menahan tangis. Kuingat sekarang. Seminggu sebelum kami menikah, Nana meninggal dunia karena penyakitnya.

“Biarkan dia tenang di sana, sayang,” ucap si gadis yang kini memelukku.

Gadis itu Nina, adik kembar Nana yang jadi istriku sejak tiga bulan lalu. Namun selama ini, tanpa sadar aku selalu menganggapnya sebagai Nana; satu-satunya gadis yang sangat aku cintai.[]

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (10)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Buku Harian Nana
Adnan Fadhil
Cerpen
The Universe Next Door
Rama Sudeta A
Novel
Married by Magic
Ikhsan Ardiansyah
Novel
Gold
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
S
Rama Sudeta A
Novel
Halaman Sembilan
verlit ivana
Cerpen
Bronze
Ranger Rigies Forest
Ron Nee Soo
Skrip Film
Secercah Cahaya Luna
Fitri F. Layla
Flash
Terperangkap di Masa Lalu
Ika nurpitasari
Flash
Misteri Kertas Milik Tony
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
ALIENS PURBA DARI SOLITER
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Flash
Bronze
Hei bro!
Bungaran gabriel
Flash
Lindur: The Shadow
Silvia
Flash
Balas Dendamku Pada Dunia
Tazkia Irsyad
Flash
Bronze
KESENDIRIAN
Gita
Rekomendasi
Flash
Buku Harian Nana
Adnan Fadhil
Cerpen
Nama Kode: B-5
Adnan Fadhil
Cerpen
Bronze
Mata-Mata Menjijikkan
Adnan Fadhil
Flash
Sungguh
Adnan Fadhil
Flash
Berdansa Dengan Hantu
Adnan Fadhil
Cerpen
Bronze
Tragedi yang Indah
Adnan Fadhil
Novel
Memori Berdarah
Adnan Fadhil
Cerpen
Bronze
Mahakarya Terakhir
Adnan Fadhil
Cerpen
Rahasia Kotak Perhiasan
Adnan Fadhil
Flash
Kemah dan Air Mata
Adnan Fadhil
Flash
Santap Malam Terakhir
Adnan Fadhil
Cerpen
Bronze
Cermin Pengulang Takdir
Adnan Fadhil
Cerpen
Bronze
Desir Angin, Gemuruh, Langkah Kaki
Adnan Fadhil
Flash
Boo si Boneka Kelinci
Adnan Fadhil
Flash
KKSF #9 Lagu Terakhirmu
Adnan Fadhil