Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Orang Kaya Mah Enak
2
Suka
4,547
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku dalam situasi menginginkan sepatu tapi tidak dengan dompetku. Aargh! Sepasang high heels telah menyihir mata ini. Bagaimana ini! Bagaimana? Daaagh, sepatuku, aku pulang dulu! Kecup lope jauh untukmu. Mmmmmuach.

Aku melangkah layaknya zombi, terseok-seok sambil mengucapkan brain..brain! Persis saat menuju pintu keluar City Mal--kau tahu? Etalase sepatu tak jauh dari pintu. Aku melihat seorang gadis sedang mencoba sepatu, berputar-putar, menekan-nekan ke lantai! Bergaya sekali! Aku melirik sebuah dompet tergeletak di bangku dan kau tahu? Dompet itu lima kali lebih cantik dari punyaku, sebenarnya aku tidak suka dompet, aku lebih tertarik pada isi di dalamnya. Mungkin kertas biru dan merah sedang perang saudara di dalamnya. Huft!

Gadis tadi melambai ke pramuniaga, mungkin saja dia berkata "Ada ukuran yang lain" karena aku juga begitu pertama kali melihat sepatu gebetanku itu. Well, ini adalah kunjunganku yang ke dua puluh satu kalinya. Dan aku masih memantau belum bisa membawanya pulang. Sungguh membagongkan!

Eits, si gadis tadi langsung ke kasir. Aku bergumam pada diri sendiri, tidak ada orang lain di sampingku. "Hmm, orang kaya mah enak! Lihat coba, bawa deh, sedangkan aku?

Hei, sekarang aku sudah punya pekerjaan. Dan aku sudah gajian. Aku mau bertemu gebetanku dulu, setelah sebulan tidak melihatnya. Apakah dia berselingkuh atau masih setia menantiku di etalase rak nomor tiga baris ke delapan.

Hatiku berdebar selama menuju ke City Mall, aku merapal doa tolak bala, ayat kursi dan surat-surat pendek, takut uangku mendadak hilang, takut kalau-kalau aku dijambret, takut sepatuku diambil orang. Kacau, aku kacau sekali.

Jantungku berdegup kencang saat menyusuri rak sepatu. Tidak! Bagaimana ini? Aku harus apa? Dia sudah tidak ada di sana, di mana sepatu itu? Dia milikku! Dia milikku! Siapa cecunguk yang sudah berani mengambilnya? Akan kuhajar siapapun itu!

Tegg! Mataku membesar, itu! Itu dia! Aku sudah tau ukuranku, aku sudah hafal harganya. Tanpa berpikir, tanpa melihat-lihat ulang dan tanpa mencoba, langsung aku beri ke pramuniaga minta dibawakan ke kasir.

Ketika aku duduk menunggu sepatu, samar-samar terdengar olehku suara seorang perempuan bergumam pelan tapi aku dapat mendengarnya. Dia memandangku dengan tatapan yang juga pernah aku lakukan sebulan yang lalu.

"Orang kaya mah enak ya, lihat, ambil! Gak cocok tinggal buang dan beli lagi!"

Aku menggigil!

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Pelarian Dua Arah
dalamnamasaya
Novel
LELAKI DITITIK NADIR
Bhina Wiriadinata
Flash
Orang Kaya Mah Enak
Syashi Ammar
Novel
Bronze
Bunga
kustina dwita N
Novel
Bronze
MY WAITING LIST : THE ORIGIN
Axel Bramasta
Novel
Bronze
Mimpi yang Menjadikanku Sampah
Seli Suliastuti
Komik
Killer Of Darkness
Adinda Qanita Ahsana
Novel
Gold
Small Fry
Mizan Publishing
Novel
Dusk Till Dawn
Jstamonster_
Novel
Tentang aku dia & belajar mencintaimu
ghiela
Novel
Gold
Jokowi, Sangkuni, Machiavelli
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sebatas Selat Sunda
intan elsa lantika
Novel
Bronze
Bagaimana Kesepian Membuatmu Mati Perlahan
Daruz Armedian
Novel
Potret
Sinar Shinta Emilisa
Flash
Cottage Florist
winda nurdiana
Rekomendasi
Flash
Orang Kaya Mah Enak
Syashi Ammar
Flash
Hasi sudah mati
Syashi Ammar
Flash
Nanti di Kubur Ya!
Syashi Ammar
Flash
The Untold Chip
Syashi Ammar
Flash
Invisible Prick
Syashi Ammar
Flash
Api telah padam
Syashi Ammar
Skrip Film
LELA MENCARI PELAT BESI
Syashi Ammar