Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Sayap - Sayap Penduduk Bumi
19
Suka
6,647
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Radar seorang manusia menangkap beberapa sinyal. Perlahan bernaung di kepala, berputar, dan mengusik jiwa-jiwa mereka. Lalu membuat tiap-tiap individu menjadi abai terhadap sesama. Yah, begitulah yang terjadi di daerah kami. Aku telah menjadi salah satu saksi bahwasanya kesedihan adalah hal yang telah terekam dan melekat di benak seluruh penduduk daerah ini. Dan tepat pada siang itu, aku tengah mendapati seorang gadis remaja berdiri dan membawa sebuah batu di tangannya.

"Kenapa kalian berani mengambil nyawa mereka yang tak mengerti apa-apa soal kejadian ini?! Bentaknya kala itu.

"Tutup mulutmu anak muda! Kembalilah atau kami akan menembak mu!" Seorang lelaki yang merupakan rezim itu menodongkan laras panjang ke arahnya.

"Aku tidak akan pernah takut sekalipun aku mati di tangan kalian! Karena aku membela apa yang benar!" Balasnya dengan nada tinggi.

"Kau tau bahwa daerahmu sebenarnya adalah tanah kami! Sudah sepantasnya kami merebutnya kembali!" Ujarnya.

Gadis itu menaikkan alisnya. Dia sempat mencuri pandang ke sebuah masjid yang disebut-sebut sebagai masjid tertua yang ada di daerahnya.

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu menghancurkannya!" Bentaknya dengan berlinang air mata.

Aku pun terheran-heran, mengapa gadis itu seakan tak ingin bahwa masjid itu dihancurkan. Dan beberapa saat setelahnya, banyak para warga yang ikut membelanya. Tak sedikit dari mereka yang mati karena tertembak, ada juga yang jatuh terinjak-injak hingga mereka luka parah. Setelah pertempuran hebat itu, aku memberanikan diri bertanya pada salah satu dari mereka yang selamat.

"Apa yang menyebabkan kamu begitu tak ingin jika mereka menghancurkan masjid itu?" Tanyaku sembari menunjuk masjid yang berdiri megah di sana.

"Wahai saudaraku, dahulu kala. Masjidil Aqsa adalah tempat dimana Nabi Muhammad naik ke langit untuk menerima perintah sholat dalam peristiwa Isra Mi'raj. Namun, suatu ketika bangunan itu hancur dan dirikan lagi pada pemerintahan Bani Umayyah."

Dia menghela nafas sejenak, lalu dengan menahan sesak di dadanya. Ia kembali bersuara.

"Dan sudah sepantasnya kami menjaganya. Karena di sanalah, manusia yang mencintai umatnya pernah singgah. Bahkan di hari pembalasan nanti, beliaulah yang paling sibuk untuk menolong umatnya meski beliau tak pernah melihat kami."

Aku pun menahan isak tangis dan memeluk lelaki itu. Lantas aku pamit karena malam mulai kembali menyapa. Sebelum aku pergi, dia berkata padaku.

"Wahai saudaraku, apapun yang terjadi. Setidaknya, kami telah menjadi sayap-sayap pelindung untuk masjid dan tanah suci kami. Kami terbangkan doa-doa ke langit dan kami menggunakan jiwa raga kami untuk membela apa yang seharusnya kami bela. Meski itu berarti kami harus kehilangan nyawa."

Di hari itu, aku menyaksikan bagaimana senja bertegur sapa denganku. Ia menyuguhkan pemandangannya dengan warna jingganya. Dan di hari itu pula, aku telah belajar mengenai arti cinta yang sesungguhnya. Cinta yang berbeda dari kebanyakan cerita cinta yang disebutkan anak-anak manusia di bumi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@binarpn30 : Terimakasih sudah mampir kakak
menyentuh❤
@choirunisaismia : Terimakasih sudah mampir kak
❤❤❤
Sama-sama, Mbak 🙏
@rudiechakil : 😭🥺terimakasih sudah mampir kak
Hiks 😭😭
@setoyuma : Terimakasih kak
Love it
@aleku06 : Terimakasih kak sudah mampir
Rekomendasi dari Religi
Novel
Gold
Beasiswa di Telapak Kaki Ibu
Mizan Publishing
Flash
Sayap - Sayap Penduduk Bumi
Rainzanov
Novel
Gold
Secangkir Teh dan Sepotong Ketupat
Mizan Publishing
Novel
ADELINA
Rudie Chakil
Novel
Gold
Yasmin
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Pintu Tauhid
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Assalamualaikum Cinta
Alivi Qotrun Nada
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Flash
Ajari Aku Mencintai-Mu
Rintik Senja
Novel
Bronze
Bidadari Bertasbih
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
SEKUNTUM SABDA UNTUK BUNDA
Rian Widagdo
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Flash
Mimpiku
Nuzulul Rahma
Novel
Bronze
Metamorfosa
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Ahed Tamimi
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Sayap - Sayap Penduduk Bumi
Rainzanov
Flash
Radar Seorang Manusia yang Tak Berujung Pulih
Rainzanov
Skrip Film
SEMAPENG (SKRIP)
Rainzanov
Novel
Rajutan Kisah Para Perantau
Rainzanov
Novel
Bronze
Merenda Cinta Di Atas Duka
Rainzanov
Cerpen
Bronze
Di Mana Radar Keberanianku?
Rainzanov
Novel
Manusia-Manusia Naif Penantang Mara Bahaya (Inspired by True Stories)
Rainzanov
Flash
Kado Ter Epik Untuk Joko
Rainzanov
Novel
Bronze
Literatur Bernyawa
Rainzanov
Flash
Wesheweshewes
Rainzanov
Skrip Film
Two S and The Balcony
Rainzanov
Novel
Bronze
Caraka Adyuta (Sang Pengembara yang Menyinari)
Rainzanov
Flash
Anak Panah Ke Sebelas
Rainzanov
Flash
Kutuk Marani Sunduk
Rainzanov
Novel
SyaFrei
Rainzanov